6 Macam Komponen Listrik Beserta Fungsi dan Simbol
|Pada komponen kelistrikan dasar banyak ditemukan diberbagai rangkaian periferal. Komponen dasar ini sangatlah penting dalam membetuk dan menyusun desain kelistrikan sehingga dapat berfungsi secara sempurna.
Seperti layaknya piramida besar Mesir yang dibangun hanya dengan menggunakan balok batu saja, Memang satu batu saja tidak berguna, namun jika semua dikombinasikan dan didesain dengan cermat, maka akan membentuk struktur piramida yang kokoh nan megah.
Ilustrasi ini pun sama dengan komponen kelistirikan dasar, yang dimana setiap komponen tersebut saling bekerja sama membentuk sirkuit elektronik atau kelistrikan secara utuh. Komponen ini biasanya berbentuk kecil, namun perannya sangatlah besar.
Biasanya komponen listrik ini ditemukan pada kebanyakan alat perifeal, seperti Motherboard, Hard disk, Logic board, dan berbagai komponen elektronika yang ada saat ini. Sirkuit listik pada berbagai peralatan rata-rata memiliki beberapa kesamaan. Banyak dari rangkaian tersebut memiliki Resistor, Induktor, Kapasitor, Transformator, Sekering, sampai Sakelar.
Baca Juga : 11 Perbedaan Rangkaian Listrik Seri dan Pararel
Daftar Isi
Macam-macam Komponen Listik dan Simbolnya
Memahami konsep dan macam-macam komponen listrik sangatlah membantu ketika terjadi trouble pada sirkuit. Oleh karena itu anda harus mengetahui beberapa komponen listrik berikut simbol dan contoh komponenya.
1. Resistor
Resistor termasuk kedalam komponen listrik pasif yang fungsinya menghambat aliaran arus listrik. Komponen ini juga banyak ditemukan di berbagai rangkaian elektronik maupun jaringan kelistrikan. Satuan nilai dari Resistor (Hambatan) adalah Ohm (O). Nah nilai dari Resistor ini mewakili dirinya dengan kode angka atau gelang warna yang biasaya terdapat di badan Resistor.
Resistor sangat umum digunakan untuk berbagai keperluan, Beberapa contoh seperti Membatasi arus listrik, membagi tegangan, membangkitkan panas, sirkuit pencocokan dan pemuatan, penguatan kontrol, dan konstanta waktu tetap. Selain itu ia juga dapat digunakan untuk memberikan tegangan tertentu ke transistor.
Untuk anda yang masih binggung mengenai Rasistor ini, mari kita memahami Rasistor melalui ilustrasi dibawah ini dengan 2 sekenario menghidupkan LED.
Sekenario 1 – Tanpa Resistor
- Anda memiliki power supplay dan anda hubungkan di satu sisinya.
- Anda menghubungkan LED di ujung sisi lainnya.
- kekuatan penuh listrik akan mengalir dan menghantam bohlam tanpa pikir panjang.
- Ini akan membuat beban pada LED, dan akhirnya membakarnya (tidak hidup)
Sekenario 2 – Menggunakan resistor
- Anda memiliki power supplay dan anda hubungkan di satu sisinya.
- Setelah itu anda menghubungkannya ke resistor.
- Dan anda menghubungkan resistor dengan bohlam LED.
- Listrik akan mengalir melalui resistor dan masuk ke bohlam.
- Anda bisa mengontrol jumlah lisitrik yang diperlukan untuk dialirkan ke bohlam. Alhasil, bohlam tidak akan kelebihan beban dan tidak akan membuatnya mati.
Resistor juga tidak hanya satu saja jenisnya, ada empat total yang perlu anda ketahui. beberapa jenis tersebut sebagai berikut.
- Resistor dengan nilai tetap
- Resistor dengan nilai yang dapat diatur. (sering disebut Variable Resistor atau Potensiometer)
- Resistor dengan nilai yang dapat berubah seuai dengan intensitas Cahaya. (disebut juga dengan LDR atau Light dependent resistor)
- Dan, Resistor dengan nilai yang dapat berubah sesuai dengan perubahan suhu. (disebut juga dengan Positice Temperature Coefficient dan Negatice Temperature Coefficient)
Gambar dan Simbol dari Jenis Resistor
2. Kapasitor
Kapasitor atau disebut juga dengan Kondensator adalah Komponen Elektronika pasif yang fungsinya untuk menyimpan muatan listrik sementara, dengan satuan kapasitasnya adalah Farad. Satuan kapasitor ini sebenarnya diambil dari nama penemunya, yaitu Michael Faraday yang berasal dari Inggris.
Karena Satuan Farad ini cukup besar muatannya, jadi umumnya kapasitor yang digunakan dalam peralatan elektronika adalah satuan Farad yang sudah dikecilkan menjadi pikoFarad, nanoFarad, dan microFarad.
Seperti yang sudah saya sebutkan diatas, bahwa Fungsi dari Kapasitor ini adalah menyimpan energi listrik saat muatan listrik dipaksa ke konduktor dari sumber listriknya. Dan kapasitor masih mempertahankan muatan ini bahkan setelah terputus sekalipun dari sumber listrik.
Selain itu Kapasitor juga digunakan beberangan dengan resistor dalam rangkaian waktu dan dapat juga digunakan sebagai filter untuk memblokir sinyal DC.
Secara teknik kapasitor ini mealakukan dua hal pada saat bersamaan :
- Mereka memungkinkan AC atau Arus bolak balik untuk mengaliri melalui kapasitor.
- Mereka juga menahan aliran DC atau Arus seharah agar mealalui kapasitor.
Dengan hal inilah Rasistor dapat menstabilkan hampir semua sirkuit. Ada beberapa jenis kapasitor saat ini, diantaranya adalah :
- Kapasitor yang nilainya tetap dan tidak berpolaritas.
- Kapasitor yang nilainya tetap tetapi memiliki polaritas positif dan negatif.
- dan, Kapasitor yang nilainya dapat diatur.
Gambar dan Simbol dari Jenis Kapasitor
3. Indukator
Kita masih kembali lagi ke salah satu komponen Elektronika Pasif, kali ini namanya adalah Indukator atau bisa juga disebut dengan Coil (Kumparan). Indukator adalah sebuah komponen yang berguna sebagai pengatur Frekuensi, filter, dan sebagai alat kopel (Penyambung).
Indukator ini menyimpan energi listrik dalam medan magnet ketika arus listrik melewatinya, Atau bisa juga kita katakan indukator adalah perangkat listrik yang memiliki induktansi. Induktansi ini adalah sifat yang melawan arus, satuan induktansi untuk indukator adalah Henry (H).
Jadi fungsi dari dari indukator ini adalah menyimpan energi listrik dalam bentuk energi magnetik. Jadi ketika arus listrik mengalir ke kumparan dari kiri ke kanan, maka Kumparan akan menghasilkan medan magnet yang searah dengan jarum jam, Ini bekerja dengan prinsip dasar dari hukum induktansi Faraday.
Indukator atau Coil ini banyak kita temukan pada peralatan atau rangkaian Elektronika yang ada kaitannya dengan Frekuensi, ya seperti contoh Tuner untuk pesawat Radio.
Ada dua jenis dari indukator, antara lain sebagai berikut :
- Indukator yang memiliki nilai tetap.
- Indukator dengan nilai yang dapat diatur atau sering disebut dengan istilah Coil Variable.
Gambar dan Simbol dari Jenis Indukator
4. Transistor
Lanjut ke transistor yang merupakan salah satu Komponen Elektronika Aktif yang memiliki banyak fungsi dan komponen ini juga memegang pernan penting dalam dunia Elektronika modern saat ini.
Ia adalah perangkat elektronik tiga teriminal yang terbuat dari bahan semikonduktor yang berguna untuk mengatur tegangan (aliran listrik) dan bisa juga bertindak sebagai sakelar untuk sinyal elektronik. Jadi perangkat semikonduktor ini mentransfer sinyal lemah dari rangkaian resistansi rendah ke dalam rangkaian resistansi tinggi.
Jadi kalau kita artikan secara kata, trans berarti properti transfer, dan isotor berarti properti perlawanan yang ditawarkan ke persimpangannya. Ya dengan kata lain berarti Transistor ini adalah perangkat switching yang berguna untuk mengatur dan memperkuat sinyal listrik seperti tegangan atau arus.
Transistor dirancang dalam berbagai bentuk yang berbeda, dan memiliki tiga terimal utama yaitu basis, emitor, dan kolektor. Dimana, basis ini bertanggung jawab penuh dalam pengaktifan transistor, emitor untuk timbal negatif, dan kolektor berguna untuk timbal positif.
Dalam jenisnya, Transistor dibedakan menjadi dua jenis berbeda, yaitu PNP dan NPN, namun kebanyakan rangkaian cenderung menggunakan transistor NPN saat ini.
Gambar dan Simbol dari Jenis Transistor
5. Dioda
Sama seperti Transistor, Dioda juga merupakan Komponen elektronika aktid yang terbuat dari bahan Semikonduktor. Namun fungsi dari Dioda ini berbeda, fungsi utamanya adalah Menghantarkan arus listrik ke satu arah namun ia menghambat listrik dari arah sebaliknya.
Dioda memiliki 2 Elektroda (terminal) yaitu Anoda (+) dan Katoda (-) dimana keduanya memiliki prinsip kerja yang mengacu pada teknologi pertemuan p-n semikonduktor yaitu bisa mengalirkan arus dari sisi tipe-p (Anoda) ke sisi tipe-n (Katoda), namun tidak dapat mengalirkan arus dari arah sebaliknya.
Ada banyak Fungsi Dioda berbeda, antara lain sebagai berikut ini :
- Dioda penyerarah yang pada umumnya berfungsi sebagai penyearah arus bolak balik (AC) ke arus searah (DC).
- Dioda Zener berfungsi untuk pengamanan rangkaian setelah tengangan ditentukan.
- Dioda LED yang berfungsi sebagai lampu indikator atau lampu penerangan yang dapat memancarkan cahaya monokromatik.
- Dioda Photo berfungsi sebagai sensor cahaya.
- Dioda Schottky berfungsi sebagai pengendali.
Gambar dan Simbol dari Jenis Dioda
6. Integrated Circuit (IC)
Mungkin anda pernah mendengar kata IC ditelinga anda, Komponen Elektronika aktif ini terdiri dari gabungan ratusan, ribuan, bahkan sampai jutaan Transistor, Dioda, Resistor, daan Kapasitor yang diintegrasikan menjadi satu kesatuan rangkaian Elektronika dalam sebuah kemasan yang kecil, ringan, dan terjangkau juga harganya.
Bisa dikatakan IC merupakan salah satu perkembangan teknologi luar biasa yang paling signifikan perkembangannya pada abad ke 20.
Bahan yang digunakan untuk membentuk sebuah IC ini, diperlukan bahan seperti Semikonduktor. Silicon adalah salah satu contoh bahan yang sering digunakan dalam Teknologi IC.
Fungsi dari Integrated Circuit (IC) juga beraneka ragam, seperti Switching, Pengontrol, sampai media penyimpanan atau memori.
Bisa dikatakan juga, IC ini telah menajdi komponen utama atau otaknya dari peralatan Elektronika yang kita gunakan sehari-hari. Tanpa adanya IC mungkin kita tidak bisa menikmati peralatan Elektronika Portable seperti laptop, Tablet, MP3 Player, Handphone, Komputer, dan lain sebagainya.
Gambar dan Simbol dari Integrated Circuit (IC)
Kesimpulan
Jadi Komponen Listrik adalah elemen terkecil dalam rangkaian elektronika, dan umunya pada rangkaian elekteronika tersebut terdiri dari dua yaitu Komponen aktif dan Komponen pasif, contoh-contoh diatas adalah salah satunya yang merupakan komponen yang saling mendukung untuk menciptakan sebuah peralatan periferal yang berguna.
Kita tidak bisa berhenti belajar dan diam saja, sebab pengetahuan semacam ini sangatlah penting. Seiring dengan perkembangan teknologi dan jaman, komponen-komponen elektronika diatas mungkin akan semakin bertambah dan bervariasi jenisnya dari waktu ke waktu.
Begitu saja akhir dari pembahasan kali ini, Semoga bisa bermanfaat dan Terimakasih.