Berbagai Komponen Sistem Operasi Modern, Berikut Penjelasan Lengkapnya!

Dalam dunia IT, pastinya kamu sudah tidak asing lagi dengan istilah sistem operasi atau disebut juga operating system (OS). Sistem operasi merupakan perangkat lunak atau disebut juga software yang memiliki fungsi untuk mengontrol dan melakukan manajemen perangkat keras operasi dasar sistem, software aplikasi serta berbagai program. Setiap sistem operasi dapat menjalankan proses dan perintah untuk memudahkan kegiatan user atau manusia.

Sehingga, sistem operasi bertujuan untuk menghubungkan lapisan hardware dan software untuk melakukan semua perintah penting dalam perangkat tertentu. Sistem operasi juga menjamin berbagai aplikasi serta program agar dapat berfungsi secara bersamaan tanpa hambatan dengan berbagai komponen sistem operasi. Lalu, apa yang dimaksud dengan komponen sistem operasi dan jenis-jenisnya? Berikut penjelasannya!

Berbagai Komponen Sistem Operasi Modern

Pengertian Komponen Sistem Operasi

Pernahkah kamu berpikir bagaimana cara kerja komputer, laptop, atau smartphone yang bisa berfungsi lancar meskipun berbagai aplikasi dan program dibuka secara bersamaan. Hal tersebut terjadi karena adanya sistem operasi atau OS yang bisa mengatur lalu lintas atau jadwal yang tepat di setiap perangkat. Pada dasarnya, sistem operasi memiliki komponen yang mendukung fungsinya pada setiap perangkat.

Kesimpulannya, pengertian komponen sistem operasi merupakan rangkaian yang mendukung sistem operasi sebuah perangkat dalam mengelola sumber daya secara sistematis dan kompleks seperti penggunaan memori, penyimpanan data, proses data, input output, dan lain-lain. Komponen sistem operasi saling bekerja sama untuk mencapai efisiensi kerja dan terbagi menjadi tiga elemen modular yaitu user interface, kernel, serta sistem manajemen file.

Baca Juga:

Komponen Sistem Operasi Modern

Perlu kamu tahu bahwa komponen sistem operasi pada setiap perangkat memiliki perbedaan sehingga Avi Silberschatz, Peter Galvin, dan Greg Gagne merumuskan komponen sistem operasi yang terbagi menjadi 8 komponen secara umum.

Komponen sistem operasi ini juga disebut dianggap sebagai komponen modern yang terdiri dari manajemen proses, manajemen memori utama, manajemen secondary storage, manajemen sistem I/O, manajemen berkas, sistem proteksi, jaringan, command interpreter sistem. Untuk mengetahui penjelasan setiap detailnya maka berikut kami sudah merangkum informasinya:

1. Komponen Manajemen Proses

Komponen sistem operasi yang satu ini memanfaatkan proses pada suatu program yang sedang dieksekusi sehingga proses ini membutuhkan beberapa sumber daya untuk menyelesaikan masing-masing tugasnya. Sumber daya yang dimaksud di sini antara lain CPU tine, perangkat input output, memori, berkas, dan sebagainya. Karena itu, komponen ini bertanggung jawab pada aktivitas yang berkaitan dengan manajemen proses yaitu:

  • Pembuatan dan penghapusan yang dilakukan oleh user dan sistem kemudian mengalokasikan sumber daya secara tepat dan sesuai secara tepat dan sesuai
  • Menyediakan mekanisme untuk proses sinkronisasi dan mengatur proses eksekusi secara bersamaan
  • Menyediakan mekanisme untuk menangani deadlock serta mengelola pemakaian sumber daya secara lebih efektif
  • Menunda dan melanjutkan suatu proses sistem operasi untuk memprioritaskan proses sesuai antrian
  • Melengkapi mekanisme dalam komunikasi tanpa gangguan lalu mengatur proses agar saling berinteraksi satu sama lain

2. Komponen Manajemen Memori Utama

Komponen manajemen memori utama diartikan sebagai suatu array yang memiliki kapasitas besar dari byte hingga mencapai jutaan. Nah, byte ini memiliki alamat masing-masing yang berfungsi untuk melakukan penyimpanan, alokasi, dan akses data. Manajemen memori utama atau disebut juga komponen memori sebagai sarana penyimpanan data yang aksesnya bisa digunakan oleh perangkat input output dan CPU sehingga berperan pada proses berikut:

  • Tempat penyimpanan volatile atau sementara, ketika sistem perangkat dimatikan maka data bisa hilang atau dibersihkan
  • Komponen ini dapat memilih program yang akan diproses dan di load ke memori agar user dapat mengoperasikan berbagai aktivitas dengan lancar
  • Komponen ini dapat memilah alokasi ruang memori yang disesuaikan dengan kebutuhan user
  • Sebagai suatu tempat untuk menjaga stabilitas serta track penggunaan memori

3. Komponen Manajemen Memori Sekunder

Jika sebelumnya kami membahas tentang memori utama yang berfungsi untuk tempat penyimpanan data sementara yang bisa terhapus jika sistem dimatikan. Namun, berbeda dengan komponen manajemen memori sekunder atau secondary storage yang berfungsi untuk melakukan penyimpanan data keseluruhan secara permanen seperti hardisk, flashdisk, dan sebagainya. Sehingga, komponen manajemen memori sekunder berperan dalam proses:

  • Sebagai tempat untuk menyimpan berkas atau file keseluruhan secara permanen yang tidak akan hilang meskipun perangkat atau sistem operasi dimatikan
  • Sebagai tempat penyimpanan suatu program yang belum dieksekusi oleh prosesor
  • Sebagai komponen untuk memori virtual yang artinya sistem operasi akan menciptakan ruang kosong untuk mengelola data maupun program secara virtual
  • Sebagai salah satu tempat penyimpanan yang memungkinkan user untuk melakukan manajemen data sesuai dengan kebutuhan

4. Komponen Manajemen File atau Berkas

Selanjutnya, komponen manajemen file atau berkas yang diartikan sebagai suatu kumpulan berupa informasi yang saling berhubungan satu sama lain. Setiap file atau berkas pada sistem operasi biasanya memiliki tujuan tertentu serta memiliki struktur yang hirarkis seperti direktori, volume dan sebagainya. Komponen sistem operasi ini memungkinkan user untuk mengelola file dan berkas dengan lebih praktis sebagai berikut:

  • Membuat dan menghapus file atau berkas dari direktori
  • Memindahkan dan mengelola berbagai data ke dalam secondary storage
  • Melakukan backup berbagai data ke dalam penyimpanan permanen agar lebih fleksibel dan aman
  • Mengatur lokasi dari penyimpanan sebuah file atau berkas secara terstruktur dan sistematis
  • Memungkinkan dukungan untuk manipulasi berkas dan direktori sesuai dengan kebutuhan user

5. Komponen Manajemen Input dan Output

Komponen selanjutnya yaitu komponen manajemen input dan output atau I/O, proses ini juga disebut dengan device manager. Komponen ini menyediakan device driver yang nantinya digunakan pada sistem operasi input dan output mencakup membuka, membaca, menulis, dan menutup. Misalnya, user bisa menggunakan hardisk, floppy disk, maupun cdrum secara bersamaan untuk membaca suatu file atau berkas yang dapat dijelaskan sebagai berikut:

  • Melakukan spooling atau penjadwalan dari penggunaan sistem input output agar dapat bekerja secara efisien
  • Melakukan buffer atau menampung sementara waktu beberapa data dari dan ke dalam perangkat input output
  • Menyediakan driver yang sesuai untuk melakukan operasi kompleks pada sebuah hardware input output tertentu
  • Memungkinkan sistem operasi untuk meletakkan program pada penyangga dan menghubungkannya agar perangkat selalu siap untuk digunakan oleh user

6. Komponen Jaringan

Bicara tentang komponen sistem operasi tentu saja tidak terlepas dari yang namanya komponen jaringan yang merupakan kumpulan dari prosesor dan tidak dapat berbagi dengan peripheral device atau memori. Komponen sistem operasi ini memberikan dukungan komunikasi antar perangkat satu dengan perangkat lainnya dan mengatur model komunikasi yang ingin dijalankan sehingga memiliki peran yang cukup penting sebagai berikut:

  • Meningkatkan ketersediaan data untuk melakukan berbagai aktivitas yang membutuhkan akses antar perangkat
  • Meningkatkan kecepatan komputasi dan kemampuan dalam akses pengguna ke macam-macam sumber daya sistem yang tersedia
  • Jaringan dapat berguna untuk media akses file atau interface pada device driver misalnya metode information sharing internet
  • Komponen jaringan memungkinkan sistem yang terdistribusi sehingga user dapat mengakses resource yang beragam secara bersamaan

7. Komponen Sistem Proteksi

Dalam setiap sistem operasi biasanya tidak terlepas dari komponen sistem proteksi yang mengacu pada mekanisme kontrol akses yang dilakukan oleh prosesor, program, maupun user. Sistem proteksi memiliki peran yang sangat penting dan disarankan untuk diaktifkan oleh user agar dapat memproteksi dan mengautentifikasi dari penyalahgunaan. Selain itu, sistem proteksi atau keamanan didesain untuk memberikan rasa aman dan nyaman pada user:

  • Sistem proteksi dan keamanan merupakan salah satu komponen yang sangat berguna untuk memproteksi diri dari penyalahgunaan yang tidak sah melalui metode autentifikasi
  • Memungkinkan sistem operasi untuk mengantisipasi dan melawan segala ancaman atau penyusup yang dapat mengganggu stabilitas dan aktivitas user
  • Membedakan pengguna yang sah dan tidak sah kemudian dapat mengelola izin administrator secara sesuai dan tepat
  • Mengontrol akses software, hardware dan brainware melalui program reference monitor

8. Command Interpreter System

Komponen terakhir yaitu taman interpreter system yang menjadi penerjemah perintah tekstual dari user kemudian dioperasikan pada sistem operasi sehingga komponen sistem ini menunggu instruksi user untuk melanjutkan berbagai tindakan seperti eksekusi, setuju, batal, atau hapus. Komponen ini pada dasarnya sangat bervariasi pada berbagai sistem operasi yang tentu saja disesuaikan dengan kebutuhan dan teknologi yang digunakan berikut perannya:

  • Membaca dan menerjemahkan instruksi kemudian mengartikan kontrol statement untuk dijalankan pada sistem operasi
  • Menyesuaikan permintaan dan kebutuhan user yang disesuaikan dengan tujuan dari input dan output sebuah program atau aplikasi
  • Melakukan manajemen serta pembuatan proses lanjutan
  • Menangani input dan output yang disesuaikan dengan instruksi dari user
  • Mengambil dan mengeksekusi perintah selanjutnya
  • Memberikan pertimbangan kepada user untuk melakukan tindakan tertentu pada sistem operasi

Baca Juga:

Penutup

Akhir kata, sekian dulu informasi yang bisa kami sampaikan tentang berbagai komponen sistem operasi modern yang terbagi menjadi 8 komponen secara umum. Dengan memahami komponen sistem operasi maka bisa memudahkan untuk lebih memahami tentang bagaimana sebuah sistem operasi dapat menjalankan fungsinya pada setiap perangkat.

Bagikan:

Add a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *