Site icon Kuma Blog

Cara Memperbaiki Aki Sepeda Listrik

Fungsi aki pada kendaraan listrik selain untuk starter ternyata juga digunakan untuk menyuplai energi. Oleh karena itu kendaraan listrik membutuhkan lebih banyak aki dibandingkan kendaraan berbahan bakar minyak.

Biasanya kendaraan listrik membutuhkan lebih dari tiga aki, sebab tegangan aki yang beredar di pasaran lokal hanya sekitar 6v sampai 12v saja. Ya, meski ada yang 24v itu juga masih sangat jarang sekali.

Apabila kendaraan listrik Anda menggunakan tiga baterai, maka bisa dipastikan besar tegangannya adalah 36 Volt, sedangkan apabila kendaraan listrik Anda menggunakan empat baterai, berarti besar tegangannya adalah 48 Volt

Baca Juga : Perbedaan Rangkaian Listrik Seri dan Pararel

Jadi, detailnya seperti di bawah ini:

Harga aki di pasaran rata-rata dibendrol sekitar Rp 250.000 sampai Rp 700.000 perbuah. Kok mahal banget ya? beda sama aki motor supra cuma Rp 125.000 saja.

Yup, aki kendaraan listrik memang cukup mahal, karena tipe aki ini berbeda dengan tipe aki biasa. Tapi saya berasumsi, jika dihitung dengan biaya bensin tiap hari, kelihatannya justru lebih hemat lho.

Misal, jika Anda mengisi bensin sehari Rp 10.000 setiap bulannya, maka biaya yang dikeluarkan adalah Rp 300.000. Kemudian dalam setahun Anda bisa mengeluarkan uang sebanyak Rp 3.600.000, belum biaya service dan lainnya.

Berbeda dengan kendaraan listrik, yang hanya perlu mengeluarkan uang minimal Rp 750.00 untuk aki selama setahun, bahkan bisa lebih, tanpa bahan bakar! Jadi sudah jelaskan perbedaan biaya yang dikeluarkan?

Lalu bagaimana jika aki sepeda listrik tidak bertahan sampai satu tahun?

Saran saya, Anda harus cermat dalam memilih aki. Jangan tergiur harga murah ternyata kualitas aki Anda abaikan. Jadi sebelum membeli, silahkan baca tips dari saya yaitu pada artikel Rekomendasi Aki Pengganti yang Bagus Untuk Sepeda Listrik.

Jika sudah terlanjur membeli dan aki mengalami kerusakan, jangan buru-buru untuk diganti. Silahkan cek dulu apa yang menyebabkan aki menjadi rusak!

Baca Juga : Cara Merakit Sepeda Listrik Sendiri dengan Dinamo DC

Penyebab Aki Sepeda Listrik Cepat Rusak

Ada beberapa hal yang mungkin Anda tidak sadari bahwa kebiasaan Anda itu sebenarnya bikin aki sepeda listrik cepat rusak :

1. Selalu di Gas Penuh

Memaksakan kendaraan menekan gas secara penuh sampai melewati batas maksimal membuat aki harus mengeluarkan beban ampere (A) melebihi satuan kapasitas Ampere Hours (AH).

Sebagai contoh; sepeda listrik 250W-350W merek Selis, Super Rider, Evergreen, Sunrace, Murai, United, Indobike, dsb, yang memiliki kapasitas aki sebesar 12AH

Jika sepeda listrik tersebut digas penuh maka ampere yang dikeluarkan bisa mencapai lebih dari 15A. Hal ini membuat aki jenis SLA (Sealed Lead Acid) cepat rusak karena beban yang terlalu tinggi.

2. Membiarkan Aki dalam Keadaan Kosong

Mungkin Anda pernah mendengar, sebelum melakukan charging aki harus dalam keadaan kosong dulu. Nyatanya hal ini tidak berlaku pada aki sepeda listrik jenis SLA atau VRLA.

Metode charging seperti itu hanya berlaku pada aki jenis NiCd yang memiliki memory effect. Untuk jenis aki SLA atau VRLA aki akan cepat rusak dan cepat habis masa pakainya jika kapasitas dibiarkan habis total.

Jadi selagi ada kesempatan charging, lakukan charging dan jangan menunggu sampai kosong.

3. Sering Melalui Jalan Tanjakan

Sepeda listrik model 250W sampai 800W tidak diperuntukan melewati jalan tanjakan. Jika dipaksakan, aki akan cepat habis dan cepat juga masa pakainya.

Karena melewati jalan tanjakan sama saja memaksa sepeda listrik untuk bekerja keras. Jadi apabila ada jalan tanjakan, sebaiknya ditenteng atau di kayuh saja. Jangan di gas penuh!

4. Sering dipakai Boncengan

Melewati tanjakan merupakan hal yang biasa untuk kendaraan bensin seperti motor, namun tidak untuk kendaraan listrik model 250W sampai 800W. Kendaraan listrik seperti sepeda listrik tidak cocok dibuat untuk jalan tanjalan, karena jika dipaksakan maka akan membuat aki sepeda listrik bekerja keras.

Aki akan lebih cepat habis dan akan cepat habis pula masa pakainya. Jadi sebaiknya jika ada jalan tanjakan, pilih jalan lain saja dari pada beresiko aki sepeda listrik menjadi cepat rusak.

5. Sepeda Listrik tidak dipakai dalam Waktu Lama

Sebetulnya tidak hanya kendaraan listrik, kendaraan bahan bakar (BBM) pun jika didiamkan akan membuat sel-sel aki menjadi tidak sehat.

Hal ini membuat aki kendaraan menjadi kosong dan jika tetap dipaksakan untuk jalan malah bikin perparah keadaan aki.

Kesimpulannya, jangan biarkan sepeda listrik menganggur lama, bawalah untuk berjalan dan jika sudah dipakai langsung charging kembali, tidak perlu menunggu aki benar-benar kosong.

6. Overcharging

Overcharging dapat menyebabkan aki mengembung. Hal ini karena suhu sel cairan elektrolit menjadi sangat panas.

Pemanasan tersebut menghasilkan penguapan yang berlebihan, membuat jalur katup aki tidak bisa menahannya. Jika katup aki sampai macet dan rusak, maka tekanan uap akan menekan sisi dinding aki, inilah yang menyebabkan pengembungan pada aki.

Aki yang mengembung bisa dikatakan kondisinya sudah rusak total. Masa pakainya juga sudah habis karena sudah tidak ada isi didalamnya. Terpaksa aki harus diganti agar sepeda listrik bisa digunakan kembali.

Jadi perhatikan indikator pengisian aki, jangan sampai terlalu lama mengisi daya aki, yang menyebabkan aki overcharging.

7. Berasumsi Charging Harus Penul Total

Belum mantap dan puas kalau aki belum terisi penuh. Hal ini banyak terjadi di masyarakat kita yang berasumsi kalau charging aki itu harus penuh total.

Padahal cara ini adalah cara yang salah. Men-charging tidak harus penuh 100%, cukup isi 90-95% itu sudah bagus.

Hati-hati juga indikator lampu hijau yang terkadang belum tentu aman saat mengisi. Karena hanya charger kualitas bagus saja yang benar-benar memiliki fitur automatic cut off dengan tingkat keakuratan yang tinggi.

Kesimpulannya, gunakan charger original, namun jika sudah terlanjur menggunakan charger biasa-biasa saja, maka gunakanlah timer.

Cara Memperbaiki Aki Sepeda Listrik

Apabila aki sudah terlanjur rusak, ada kemungkinan masih bisa diperbaiki. Ini akan jauh lebih hemat pengeluaran dari pada harus membeli aki baru. Langsung saja berikut cara memperbaiki aki sepeda listrik yang rusak.

Oh ya, sebelum memulai, silahkan sediakan dua alat berikut ini :

  1. Kabel Merah
  2. Multi Meter

1. Bongkar dulu Aki yang ada didalam Box

Ambil box baterai di dalam sepeda listrik dengan mencopot baut nya satu-persatu . Setelah box terbuka, kita bisa melihat jumlah aki yang ada di dalam box, biasanya sepeda listrik berisi tiga sampai empat buah aki VRLA 12v 12Ah Deep Cycle.

2. Cek tegangan aki dengan menggunakan Multimeter

Cek satu-persatu aki dengan menggunakan Multimeter. Jika kita menemukan beberapa tegangan aki kurang dari 12 volt berarti aki tersebut harus dicharging terlebih dahulu.

Oh ya perlu diketahui, aki dengan tegangan di atas 12 volt bukan berarti ia baik-baik saja. Ada kemungkinan aki tersebut juga mengalami kerusakan akibat ada cell yang putus.

Cara ceknya sangat mudah; saat multitester masih menempel, gunakan kabel merah untuk mengkoslet-kan aki. Jika Multimeter menunjukan jarum di bawah angka 12 voltase bahkan sampai 0 voltase, bisa dipastikan aki tersebut sudah rusak total.

Jadi, solusinya adalah Anda harus membeli aki yang baru agar sepeda listrik bisa berjalan kembali.

Namun apabila jarum stabil (tidak turun dan tidak naik), berarti aki sepeda listrik tersebut masih bagus, Anda tidak perlu membeli aki baru, cukup di charging saja.

Kesimpulan

Kerusakan aki pada sepeda listrik dapat dihindari apabila kita disiplin dalam pemakaiannya. Pemilihan aki juga tidak boleh sembarangan, cari aki yang memiliki HR rate dibawah 10HR. Memang harganya cukup mahal, tapi bisa awet hingga tiga tahunan.

Bagikan:
Exit mobile version